Pembuatan Kompos Jerami Padi dengan Aktivator Trichoderma

Pada umumnya, sehabis panen padi, petani membakar jeraminya karena dianggap mengganggu dalam pengolahan lahan terutama jika menggunakan traktor. Sebagian petani meletakkan jeraminya diatas pematang-pematang, yang apabila sering hujan maka tanah pada pematang tersebut malah menjadi terkikis terbawa air hujan. Petani tidak menyadari bahwa dengan pembakaran jerami, maka terjadi kehilangan bahan organik yang cukup tinggi pada lahannya pada setiap musim tanam. Disamping itu,  pembakaran jerami juga menghasilkan asap dan CO2 yang kurang baik bagi kesehatan.

Di dalam jerami terdapat beberapa unsur hara yang berguna untuk tanaman seperti Nitrogen dan Kalium sehingga dengan membakar jerami berarti sama saja dengan membakar uang karena jerami yang dibakar tersebut sebenarnya dapat membantu menggantikan pupuk KCl sebanyak 1 sak (50 kg). Dengan mengembalikan jerami padi ke lahan sawah, petani dapat menghemat biaya pupuk karena tidak perlu lagi memberikan pupuk KCl.

Jika dikembalikan langsung ke lahan sawah, pembusukan jerami membutuhkan waktu sekitar 1,5   1 bulan. Jika ingin melakukan penanaman segera maka yang dilakukan adalah menjadikan jerami sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik (kompos). Dengan pengomposan, waktu dekomposisi jerami menjadi kompos menjadi lebih singkat. Cara pembuatan kompos jerami adalah sbb:
Bahan yang diperlukan :
jerami padi segar 1 m3 (1 m x 1 m X 1m), Urea 2 kg dan SP-36 1 kg atau NPK 2-3 kg, Kapur 1 kg, pupuk kandang 20 kg dan starter trichoderma 0,5 kg.

jerami.jpg - 35.06 Kb

Cara Pembuatan:
Jerami segar direndam selama 1 malam. Perendaman ini bertujuan agar jerami tetap lembab.
Bahan aktif (Urea, SP-36, kapur, pupuk kandang, starter trichoderma) dicampur dan diaduk  sampai rata dan dibagi atas 4 bagian.
  • Jerami ditumpuk 1 m3 dibagi atas 4 lapisan

  • Pada lapisan jerami pertama (1/4 bagian jerami) ditaburkan bahan aktif 1/4 bagian dan dipercikkan air untuk menjaga kelembabannya.
  • Setelah itu, tumpukkan kembali lapisan jerami kedua (1/4 bagian jerami) dan taburkan kembali bahan aktifnya ¼ bagian. Demikian seterusnya hingga jerami habis. Tinggi tumpukan jerami sebaiknya kurang dari 1,5 m agar memudahkan dalam pembalikannya
  • Tutup tumpukan dengan plastik agar terlindung dari hujan dan panas, atau dapat diletakkan ditempat yang terlindung
  • Lakukan pembalikkan tumpukan jerami setiap minggu
  • Kelembaban tumpukan jerami dijaga agar kadar airnya 60 - 80 % dengan cara menyiram/memercikkan air (kalau diremas jeraminya maka air tidak menetes)
  • Kompos siap digunakan setelah 3 - 4 minggu.
Ciri-ciri Kompos yang sudah siap digunakan:
1.       Berwarna coklat gelap sampai hitam, remah/gembur
2.       Bersuhu dingin
3.       Tidak berbau atau berbau daun lapuk

Mutu atau kualitas kompos 
  • Kualitas kompos sangat tergantung kepada teknis pembuatan di lapangan. Untuk itu beberapa hal harus diperhatikan:
    Starter/biang trichoderma yang digunakan harus yang berkualitas baik. Trichoderma bisa diperoleh dari laboratorium BPTPH atau Dinas Pertanian setempat atau Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
  • Pembalikan kompos dilakukan tiap minggu karena mikro-organisme pengurai jerami yaitu trichoderma perlu aerasi atau penghawaan agar dapat bekerja secara optimal
  • Selain itu trichoderma juga memerlukan kelembaban yang tinggi untuk mengomposkan jerami.
Kandungan Beberapa Unsur Hara untuk 1 Ton Kompos Jerami Padi
Dari 1 ton jerami padi dapat diperoleh ½ ton sampai 2/3 ton kompos. Dengan demikian jika kita ingin membuat 1 ton kompos, maka bahan baku jerami yang disiapkan sekitar 1,5-2 ton jerami. Kandungan beberapa unsur hara untuk 1 ton kompos jerami padi adalah : unsur makro Nitrogen (N) 2,11 %, Fosfor (P2O5) 0,64%, Kalium (K2O) 7,7%,  Kalsium (Ca) 4,2%, serta unsur mikro Magnesium (Mg) 0,5%, Cu 20 ppm, Mn 684 ppm dan Zn 144 ppm.
(Ir. Sri Suryani M.R., M.Agr)

Membuat Kompos Jerami Sendiri


Membuat Kompos Jerami Sendiri
Kompos merupakan hasil penguraian parsial dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik.

Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.

Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.

Kompos mampu memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos.

Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit. Tanaman yang dipupuk menggunakan kompos cenderung lebih berkualitas dibanding tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, misalnya hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, lebih enak dan yang pasti lebih sehat.

Hal yang paling melimpah untuk dijadikan kompos adalah jerami. Jerami yang dihasilkan dari satu areal pesawahan, rata-rata 1,4 dari jumlah hasil panennya. Bayangkan saja jika dari satu hektar lahan sawah menghasilkan 6 ton padi, berarti jeraminya ada 8,4 ton. Dan kalau dibuat kompos dengan hasil rata-rata 60%, maka kompos yang dapat dihasilkan sebanyak 5,04 ton.

Hasil analisa laboratorium terhadap kompos jerami yang dibuat dengan menggunakan bakteri pengurai berbeda-beda nilai haranya. Hal ini tergantung dari jenis mikroba yang digunakan, komposisi bahan, cara dan perlakuan saat pembuatannya. Namun demikian perbedaan tersebut tidak lah terlalu signifikan. Berikut adalah salah satu dari hasil analisanya:
- Rasio C/N............. 21
- C-Organik............. 35,11%
- Nitrogen (N).......... 1,86%
- Fosfor (P2O5)......... 0,21%
- Kalium (K2O)......... 5,35%
- Kalsium (Ca).......... 4,2%
- Magnesium (Mg)...... 0,5%
- Tembaga (Cu)........ 20 ppm
- Mangan (Mn).......... 684 ppm
- Zing (Zn).............. 144 ppm

Kalau mengacu pada nilai sesuai dengan hasil analisa di atas, maka dalam setiap ton kompos jerami memiliki kandungan hara setera dengan 41 kg urea, 6 kg SP36, dan 89 kg KCl atau sama dengan total NPK 136 kg. Dan untuk kompos yang dihasilkan dari satu hektar lahan (5,04 ton) setara dengan 206,64 kg urea, 30,24 kg SP36, dan 448,56 kg KCL. Tentunya jumlah ini cukup untuk dikembalikan lagi ke lahan sawah sebagai pupuk dan pastinya dapat menghemat biaya pembelian pupuk. Sungguh luar biasa, bukan!

Cara-cara membuat :
1. Siapkan larutkan dari B-Satu, gula dan air sesuai petunjuk pada label.
2. Tumpuk jerami, harus diinjak-injak sampai padat, setinggi 25 cm.
3. Beri kohe diatasnya kira-kira setebal 5 cm. Tahap ini sifatnya opsional, boleh dilakukan, boleh tidak. Kalau dilakukan tentunya akan lebih baik karena dapat memperkaya kandungan haranya.
4. Taburkan dedak padi halus, tidak perlu tebal cukup tertutup rata saja.
5. Siramkan larutan yang telah disiapkan ke seluruh permukaan bahan secara merata. Apabila larutan habis dan proses penyiraman belum selesai, larutan harus dibuat lagi.
6. Lakukan lagi tahap ke-2 sampai ke-5 di atasnya secara berlapis-lapis sampai mencapai ketinggian 1 meter (4 lapis).
7. Tutup seluruh bahan dengan pelastik yang gelap atau terpal. Usahakan sinar matahari dan air hujan tidak tembus (masuk).
8. Seminggu sekali penutup dibuka, kemudian bahan kompos dibalik (atas jadi dibawah). Setelah pembalikan selesai, bahan kompos harus ditutup kembali. Tahap ini dilakukan pada minggu ke-1 sampai ke-3.
9. Setelah 4 minggu, kompos sudah matang (jadi). Kompos boleh langsung disebarkan di sawah atau dikering anginkan dulu.

Kompos yang baik memiliki ciri-ciri:
1. Warna menjadi coklat kehitaman.
2. Terjadi perubahan bentuk fisik, menjadi remah.
3. Suhu tidak panas (sama dengan suhu tanah).
4. Tidak berbau. (sumber: www.tipspetani.blogspot.com)

Ipk Maperta Politani

Manajemen Produksi Pertanian

Semester III







No No. BP Nama IP KETERANGAN
1 1011311001 Helda Heldini 3.50 Lulus
2 1011311002 Yosa Rahmatikawati 3.09 Lulus
3 1011311003 Siti Wardah 3.55 Lulus
4 1011311004 Novia Ratna Sari 3.50 Lulus
5 1011311005 Muhammad Azhar Marpaung 2.68 Lulus
6 1011311006 Sri Haryati Siregar 3.09 Lulus
7 1011311007 Eko Gunawan 3.23 Lulus
8 1011311008 Andika 2.64 Lulus
9 1011311009 Ezika Putra - Tidak Lulus
10 1011311010 Randy Bagatra Paniry 2.64 Lulus
11 1011311011 Azimah Wiwesa 3.55 Lulus

Indek Prestasi Pangan 3

Bud. Tan. Pangan

Semester III







No No. BP Nama IP KETERANGAN
1 1001321001 Ae Asmora Rangkuti 3.90 Lulus
2 1001321002 Mombang Martua 2.50 Lulus
3 1001321003 Nur Syamsiah 2.70 Lulus
4 1001321004 Satriana 2.85 Lulus
5 1001321005 Jeni Marlinda 3.45 Lulus
6 1001321006 Rahmansyah 3.00 Lulus
7 1001321007 Nurhabibah Batubara 3.00 Lulus
8 1001321008 Utari Syafitri 3.85 Lulus
9 1001321009 Masron Hutabarat 2.25 Lulus
10 1001321010 Yelni Afriza Mutiara 3.00 Lulus
11 1001321011 Vina Yoza Putri 3.15 Lulus
12 1001321012 Edo Saputra 3.45 Lulus
13 1001321013 Yulvia Chairani 3.60 Lulus
14 1001321014 Yelli Afrisa Siregar 3.90 Lulus    

Dies Natalis Politani 2008



Kamis 13 Maret 2008 lalu, Politeknik Pertanian Universitas Andalas di Tanjungpati, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, memperingati Dies Natalis ke 19. Bagi anak manusia, usia segitu mungkin masih dianggap muda belia. Namun bagi sebuah lembaga pendidikan tinggi, 19 tahun bukanlah masa yang singkat dalam mengemban Tridharma Perguruan Tinggi. Tapi mengapa, Politeknik Pertanian Unand masih menjadi ”tamu” di rumah sendiri? Itulah pertanyaan yang sampai sekarang, masih gampang-gampang sulit untuk menjawabnya. Walau secara kuantitatif, Politeknik Pertanian Unand sebagaimana pengakuan Direktur-nya Benny Warman, telah banyak menghasilkan lulusan yang menyebar pada berbagai posisi dan sektor pekerjaan. Namun di atas fakta, alumni lembaga pencetak Diploma III bidang pertanian ini, ternyata kebanyakan bukan berasal dari Sumbar.

Teori Maslow

1.0      PENGENALAN
Motivasi  merupakan  satu  penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau inginkan mencapai sesuatu matlamat.  Motivasi boleh juga dikatakan sebagai rancangan atau kehendak untuk menuju kejayaan dan mengelakkan dari kegagalan hidup. Dengan kata lain  motivasi adalah proses menghasilkan tenaga oleh keperluan  diarahkan untuk mencapai sesuatu matlamat. Seseorang yang mempunyai motivasi bermakna ia telah memperolehi kekuatan untuk mencapai kecemerlangan dan kejayaan dalam kehidupan.. Dalam satu-satu kelompok kumpulan, motivasi menjadi penggerak kepada kejayaan kumpulan.  Dengan adanya motivasi, maka wujudlah kerjasama, sifat suka tolong-menolong antara satu sama lain.
 Motivasi memainkan peranan yang sangat penting dalam bidang pendidikan.  Guru dan murid memerlukan motivasi untuk mengerakkan dirinya untuk mencapai kualiti kerja atau kejayaan yang lebih cemerlang.  Di sini motivasi boleh ditakrifkan sebagai kebolehan  atau persetujuan yang dilaburkan untuk mengembangkan tenaga demi mencapai matlamat atau juga penghargaan.  Oleh yang demikian motivasi adalah merupakan keadaan apabila keperluan manusia itu dipenuhi dengan diberi ganjaran dan sesuatu status yang baik.  Ekoran daripada itu, mereka akan bekerja dengan lebih baik kerana tiada lagi kebimbangan, rasa  selamat dan kehidupan yang terjamin  telah tersedia untuk mereka.  Begitu juga dengan kepuasan, jika seseorang itu diberi motivasi, maka secara tidak langsung kehendak mereka telah dipenuhi . Terpenuhnya kehendak dan kemahuan oleh seseorang itu boleh memberikan suatu kepuasan yang tidak terhingga pada diri seseorang.  Pada masa yang sama guru juga menjadi “motivator” kepada pelajar-pelajarnya untuk berjaya dalam kehidupan mereka.  Seorang guru yang baik mesti mempunyai motivasi yang dinamik, cekap dan sentiasa berusaha untuk memajukan serta meningkatkan pengajaran dan pembelajaran dalam bilik darjah.  Guru yang bermotivasi juga mempunyai tenaga untuk menjadi penggerak kepada pelajar-pelajarnya.
 Pelajar yang bermotivasi ialah pelajar yang mempunyai minat untuk belajar bagi mencapai matlamatnya.  Mereka akan mendengar dan memberikan perhatian sepenuhnya kepada pelajarannya.  Mereka aktif di dalam dan di luar kelas, mudah bertindak dan sedia menerima teguran dan arahan guru.  Mereka boleh berdikari dan suka memberikan pandangan dan pendapat dalam kelas.  Pelajar-pelajar seperti ini mempunyai penggerak dalam dirinya untuk mencapai kecemerlangan akademik dan juga dalam hidup keseluruhannya.  Oleh itu pengajaran dan pembelajaran  yang berkesan di sekolah boleh dicapai melalui guru dan pelajar yang sentiasa bermotivasi.
 Ahli-ahli psikologi berpendapat bahawa tingkah laku manusia boleh dipengaruhi oleh beberapa faktor.  Adakalanya manusia bertindak berdasarkan perasaan dan nalurinya sendiri dan juga kadang-kala dipengaruhi oleh persekitaran sekeliling.  Melalui apa cara pun, manusia bertindak untuk mencapai sesuatu matlamat dan ia akan mencari jalan yang paling mudah untuk mancapai matlamat tersebut.  Apa yang mendorong manusia bertindak untuk sesuatu tujuan itu ialah apa yang dinamakan “motivasinya”  Untuk memahami dengan lebih mendalam tentang tindakan manusia ini kita perlulah mengkaji beberapa teori yang berkaitan.  Jadi teori yang akan diketengahkan disini ialah tentang teori motivasi “Maslow”. 
Taruh Kode Shoutmix mu di sini